Anak-anak Korea
kelas atas berpose untuk potret pernikahan pada 1916. Gambar ini
mungkin bertujuan untuk digunakan—namun tak dipublikasikan—di artikel
Geographic edisi Juli 1919 berjudul “Menjelajahi Sudut Tak Dikenal di
Kerajaan ‘Para Petapa.’” Kedua mempelai berusia 10 dan 12 tahun ini
menikah sebatas seremonial. Mereka tinggal di bagian terpisah di rumah anak lelaki hingga orang tua mereka memutuskan sebaliknya.
Di kalangan bangsawan,
pernikahan diatur untuk memperkuat ikatan antarkeluarga. Meskipun
memakai hiasan kepala tradisional untuk mempelai, mereka tidak
mengenakan pakaian pernikahan. Pakaian itu, “terlalu besar untuk mereka
gunakan,” kata Yeon Ji Hwang dari Konsulat Kebudayaan Korea. (Margaret
G. Zackowitz)National Geografic
Post a Comment