Siapa otak di belakang suksesnya PlayStation? Dialah Ken Kutaragi yang
disebut sebagai bapaknya playstation. Perannya sungguh penting bagi
Sony. Dialah yang juga menyelamatkan Sony Corporate dari kebangkrutan.
Mengenal Ken
Ken kecil adalah anak dari keluarga yang sederhana. Sejak masih
kanak-kanak, kedua orangtuanya sudah menempa Ken agar bisa mengembangkan
sesuatu yang bernilai kreativitas dalam bentuk apapun, termasuk
berbisnis.
Hal itulah yang ditunjukkan Ken, saat keluarganya memiliki pabrik
percetakan kecil di kota tempat dia dibesarkan. Kutaragi yang masih
berusia muda, waktu itu didorong kedua orangtuanya untuk mengeksplorasi
kemampuan mekanis di pabrik dan sepulangnya dari sekolah, ia pun bekerja
di pabrik tersebut.
Selain tugasnya di pabrik milik orangtuanya, Kutaragi pun menjadi juara
di kelasnya. Ia dikenal teman-teman dan gurunya sebagai siswa yang
rajin. Bahkan, Kutaragi digambarkan sebagai seorang anak yang pintar,
dengan julukan "A++ sejati".
Motivasi tinggi menyertai Ken Kutaragi, dia memiliki keinginan kuat
untuk mengetahui seluk-beluk mesin. Ketika ia berusia muda, dia juga
sering membongkar mainan, hanya untuk memuaskan dahaga rasa
keingintahuannya dengan mengamati bagaimana mekanismenya, sehingga
mainan itu dapat bekerja.
Rasa keingintahuan Kutaragi terhadap mesin maupun mainan sudah terlihat
sejak kecil. Ia pun senang bergelut dan mempelajari seluk-beluk
elektronik. Kecintaannya terhadap bidang elektronik, membuatnya terus
mengembangkan diri dengan menuntut ilmu di Denki Tsushin University.
Tak berselang lama setelah kelulusannya, Kutaragi mulai bekerja untuk
Sony di laboratorium penelitian digital. Kutaragi merasa bekerja di
laboratorium tersebut adalah sebuah keputusan yang tepat, ia pun
berpikir bahwa bekerja di Sony merupakan sesuatu yang sebutnya sebagai
"Jalur Cepat". Kutaragi pun segera mendapatkan reputasi sebagai problem
solver (pemecah masalah) di tempat kerjanya.
Kutaragi merupakan insinyur yang terus berpikir ke depan. Ia juga sukses
menelurkan berbagai karya atau projeknya, seperti mengembangkan
teknologiliquid crystal displays (LCD) dan kamera digital.
Peran Ken di Industri Game
Akhir tahun 1980-an, Ken Kutaragi menyaksikan saudara perempuannya
memainkan Famicom, yakni konsol game "jadul" keluaran Nintendo. Sejak
saat itu, Kutaragi kepincut untuk bisa merealisasikan bahwa suatu hari
ia pun dapat mengembangkan konsol game buatannya.
Pada suatu waktu, Eksekutif Sony memiliki ketertarikan dalam video game.
Di sisi lain, ketika Nintendo menyatakan perlunya chip suara wave-table
untuk sistem 16-bit miliknya, Kutaragi diminta langsung untuk menangani
projek tersebut.
Bekerja secara rahasia, Kutaragi mendesain dan membangun chip, SPC700.
Ketika mengetahui apa yang dikerjakan Ken Kutaragi, Direksi Eksekutif
Sony ketika itu sangat marah. Hanya Norio Ohga, yang menjabat sebagai
CEO Sony pada kala itu, yang membantu Ken Kutaragi mendorong projek
tersebut dan terus mempertahankan pekerjaannya.
Saat Ken Kutaragi bekerja dengan Nintendo, di pihak Sony, game masih
dianggap sebagai tren dan sesuatu yang dipandang rendah. Meskipun ketika
itu, Sony tampak memusuhi video game, namun Kutaragi berhasil membujuk
Sony untuk mendanai penelitian tentang Super Famicom CD. Upaya ini pada
akhirnya menjadi cikal-bakal dan kemudian menghasilkan sebuah perangkat
yang disebut "PlayStation".
Konsol game tersebut, kompatibel dengan game Super Famicom dan software
yang dirilis dalam format baru, bernama Super CD. Akan tetapi, kemitraan
antara Sony dan Nintendo mengalami gangguan, lantaran perbedaan
pendapat perizinan. Meskipun demikian, Kutaragi dan Sony terus
mengembangkan konsol mereka sendiri.
Walaupun dianggap sebagai pertaruhan berisiko oleh eksekutif Sony
lainnya, Ken Kutaragi sekali lagi mendapat dukungan penuh dari Sony CEO
Norio Ohga. Beberapa tahun kemudian, perusahaan telah meluncurkan
original PlayStation.
Upaya Ken kini berbuah manis. PlayStation merambah ke setiap penjuru
bumi. Untuk regional Amerika dan Eropa Xbox memang jadi saingan
terberat, tapi di Asia PlayStation belum terkalahkan.
Post a Comment